Kebenaran

"Apa itu kebenaran?"

Pertanyaan yang sangat biasa, yang kebanyakan orang bisa menjawab, namun entah betul atau salah. Banyak orang mendefinisikan kebenaran sebagai sesuatu yang bersifat nyata dan dapat diterima panca indra dan pemikiran kebanyakan orang. Tidak salah memang, tapi jika kita berpikir bahwa panca indra bisa dikelabui dan pemikiran mayoritas orang bisa dimanipulasi, lantas apakah definisi kebenaran tadi masih dapat diterima? Atau mungkin ada definsi lain tentang kebenaran? 

Jika ditanya begitu saya pun bingung harus menjawab apa...

Tetapi jika harus menjawab, menurut opini saya kebenaran itu ada dua. Yang pertama adalah kebenaran sejati, yang kedua adalah kebenaran demokrasi. Lantas apa itu kebenaran sejati dan apa itu kebenaran demokrasi?

Kebenaran sejati adalah kebenaran yang mau dikatakan salah pun tidak mungkin salah. Kebenaran ini bentuknya berupa "ketetapan", kecuali Sang Pencipta "ketetapan" itu sendiri yang membuat suatu anomali dari "ketetapan" yang telah dibuat. Contohnya, kita tau api itu panas. Jika mendekatkan kulit ke api, tentu kita kepanasan. Hal ini tentu tidak dapat dibantah oleh siapa pun. 

Berbeda dengan kebenaran sejati. Kebenaran demokrasi sifatnya adalah mengikuti keyakinan dari mayoritas orang disuatu tempat tertentu. Contohnya, jika mayoritas orang waras menemukan ODGJ diantara mereka, tentu ODGJ dikatakan sebagai ODGJ. Namun jika orang waras ditempatkan di tempat yang mayoritas ODGJ tentu orang waras tersebut menjadi "ODGJ"nya.

Sekarang ini dunia sudah semakin tidak karuan. Pemikiran-pemikiran kacau yang ada di masyarakat yang kacau perlahan mulai menjadi suatu "kebenaran". Orang-orang waras seakan-akan menjadi "ODGJ" ditengah-tengah orang ODGJ, bahkan tidak sedikit, pemikiran-pemikiran kacau yang telah menjadi "kebenaran" tadi mengikis kewarasan dari orang-orang waras.

Yah mau bagaimana lagi, dunia sudah mulai di fase akhir. Orang-orang semakin mudah mengakses segala informasi, sekalipun informasi itu adalah informasi yang menggiring kekacauan dan kebinasaan. Sebagai manusia yang masih merasa waras saya pun kadang merasa aneh sendiri. Apakah definisi waras saya sudah "direvisi" oleh mayoritas orang atau mayoritas orang yang menjadi semakin kacau. Ah sudahlah, yang penting saya hidup dengan tenang, damai, tentram, dan benar menurut keyakinan saya sendiri.

Semarang, 10 Oktober 2021

Dari aku yang sedang melantur.

Komentar

Postingan Populer